Jumat, 18 Mei 2012

Apakah Bibirmu Masih Perawan bagian 1

Assalammu'alaikum
Saya punya artikel bagus tentang problem pacaran. Yup betul, aktifitas yang sudah digandrungi nenek moyang kita dulu sejak jaman purbakala (lebay.com). Tapi bedanya permasalahan nenek moyang kita dulu tidak sekompleks jaman sekarang. Kalo dulu berduaan di pojok tegalan saja sudah dilaporkan ke ketua RT dan RW setempat untuk segera dinikahkan. Kalo sekarang, hampir di setiap pojokan pasti ada yang berduaan. Bahkan jika tidak ada yang sedang mojok, malah dicari-cari dan dipertanyakan "Kemana anak mudanya ini kok gak ada yang mojok?". Nah, repot kan. Maksiat kok diabsen.

Artikel ini saya ambilkan dari buku Apakah Bibirmu Masih Perawan karya mas Ustadz Marenda Darwis -maaf saya manggilnya mas, karena sudah biasa manggil begitu-. Beliau adalah pengasuh Klub Remaja Ceria di Kediri, khusus menangani problem anak muda. Mulai dari cinta monyet hingga dicintai monyet, mulai dari zina yang tidak sebenarnya (nah loh! kayak gimana tuh) hingga zina yang sebenarnya. Beliau juga sempat dijuluki Ustadz Zina -eittsss!!! jangan berpikir yang aneh-aneh lho ya!-, itu karena hampir setiap hari yang menjadi pasien beliau alias curhat adalah para pelaku zina baik yang sekarang masih aktif menjalani profesinya atau yang sudah pensiun dini alias tobat.
Ini adalah karya pertama beliau disamping empat buku yang lain, dan buku ini terkenal sebagai buku yang susah dicari. Tapi, boleh jika difotokopi dan dihadiahkan kepada sodara, anak dan teman anda. Syukur alhamdulillah saya bisa membawakan secuil dari buku ini kepada anda -para pengunjung blog saya-, dalam bentuk salinan artikel per bab-nya. 
Oke agar serasa membaca bukunya, saya awali dari bab awal. Kalo di skripsi  -maaf ya, yang lagi sentimen sama skripsi saya harus menyebut istilah ini- namanya Pendahuluan, isinya Latar Belakang, Rumusan Masalah dll. Tapi nggak perlu seperti itu, karena ini bukan skripsi. So Semoga bermanfaat :)



Warming Up
Sekilas Info
Assalammu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Coy!
Sudah mandi semua? Eh Sorry, masak baru ketemu nanya mandi? Yang bener aja nih. Lha yang nanya saja juga belum mandi. Eh tau aja lu! Tapi mandi itu penting banget lho! Menyehatkan, menyegarkan, badan jadi harum, kuman-kuman pada lari. He..he..maksud saya tuh mo nanya, “Gimana kabar imanmu?”
Alhamdulillah kalau imanmu tetap terjaga dengan baik dan kamu semua sehat wal afiat. Karena teman-teman lebih banyak yang ngajak main, nonton bioskop dan pergi ke konser musik daripada ngajak ke Masjid. Iya kan?
Coba kamu lihat! Sudah banyak yang tau kalo perilaku sebagian besar temen-temen seusiamu sangat mengerikan. Jargon-jargon (tapi yang jelas bukan Jargon Ball yang dikomandani Son Goku) yang menyebutkan kalau mereka (termasuk kamu juga) adalah tipe the next generation, generasi penerus, generasi harapan bangsa, atau generasi perubah, seolah menguap persis seperti kalau kamu menguap waktu ikut pengajian di pojok mushola dekat rumah pak RT. Apalagi yang ngisi ngaji nggak bisa guyon, wah.. pasti kamu udah pulas plus ngiler panjang sampai pinggang. Hilang tuh sebutan generasi penerus buat kamu!
Sebenarnya Allah Yang Maha Perkasa memuji kehebatan kita sebagai pemuda-pemuda idola dan idaman jika kita beriman. Dalam surat Al Kahfi ayat 13 Allah SWT berfirman: “Kami ceritakan kepadamu Muhammad cerita yang sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.”
Tapi sayang, pujian Allah itu tak membuat banyak teman-teman menyambut dan menginginkannya. Yang banyak justru pemuda ancaman bangsa bukan pemuda harapan bangsa. Yang muncul bukan remaja-remaja berotak encer tapi remaja yang berotak birahi. Tak mengherankan bila ada seorang pengamat remaja di negeri ini mengatakan kalau bangsa Indonesia sebenarnya telah mati. Berlebihan memang. Tapi jika melihat kondisi sebagian besar teman-teman kamu yang mulai kehilangan identitas dan tujuan hidupnya, bukan tidak mungkin jika lima puluh sampai seratus tahun lagi orang tua kita bakal kehilangan para penerus dan pemimpin bangsa dan agama ini. Karena para pemudanya tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan terhadap agama dan bangsa ini ke depannya.
Sudah banyak contoh negara yang hancur dan hilang dari muka bumi ini gara-gara pemudanya lalai dari amanah meneruskan perjuangan bangsa dan agamanya. Di zaman modern ada Uni Soviet, Chekoslovakia, dan Yugoslavia. Sementara di abad pertengahan dulu ada Andalusia dan Abbasiyah. Semua adalah contoh negara yang pernah ada di muka bumi ini tapi sekarang tinggal nama saja. Tidak tertutup kemungkinan Indonesia tercinta ini kan? Kamu rela Indonesia hilang dari peta dunia?
Anyway, dari sekian banyak kerusakan moral para remaja, yang umum dan sudah kebablasan plus kronis lagi, adalah masalah pergaulan (baca: sex bebas). Bukan berarti kerusakan moral yang lainnya enteng dan tidak berbahaya lho! Maraknya narkoba, tidak punya sopan santun, lemah intelektual, lemah iman, jobless, tidak punya cita-cita, berani kepada ortu, malas sekolah dan sebagainya, juga butuh kerja keras, kesabaran dan keseriusan untuk menyelesaikannya. Hanya masalahnya adalah tidak semua teman-teman terjebak dengan hal-hal itu. Tapi kalau sex bebas dengan segala modelnya, menjangkiti hampir semua remaja, pemuda bahkan hampir seluruh lapisan masyarakat.
NGAPAIN HARUS BACA BUKU INI?
Dalam buku ini, saya InshaALLAH akan mencoba meluruskan pemahaman kamu tentang gaya pergaulan yang sebetulnya sudah kebablasan and kronis kayak penyakit TBC Paru. Tapi aneh bin ajaibnya sebagian teman-teman menganggapnya hal biasa, wajar bahkan sudah jadi life style, gaya hidup.
Seolah menjadi kewajiban jika memasuki masa baligh harus memiliki pasangan alias pacar, dianggap bukan anak muda. Dan kalau sudah pacaran, apalagi jika sudah saling cocok dan sama-sama mau. Wes.. ewes.. ewes.. bablas imane. Berduaan, saling pegang (tangan bergerilya menjelajah tubuh), berboncengan super rapat, nonton bersama, kissing, sampai yang paling ekstrim, senggama (intercourse), sudah menjadi kebiasaan.
Hasil survey banyak kalangan menyebutkan lima sampai sepuluh persen (bahkan ada yang bilang 50%) remaja mengaku pernah melakukan hubungan senggama. Dan hampir 100% teman-teman kamu yang berpacaran ngaku biasa saling pegang dan kissing, baik bibir maupun lainnya. Mengapa saling remas dan berciuman merupakan acara terfavorit sebagian besar teman-teman? Mengapa mereka (kamu juga ya?) menganggap ini bukan suatu hal yang menyimpang? Jawabannya sangat jelas, karena hampir semua berpendapat, yang disebut dengan zina – mereka sesungguhnya tahu betul kalau zina itu dosa besar - jika hanya terjadi senggama. Yaitu masuknya (maaf) kelamin laki-laki ke dalam kelamin perempuan. Kalau hanya berpegangan, meremas, berangkulan atau kissing bukanlah zina dan itu hanya dosa kecil yang bisa hilang cukup dengan berwudhu, tasbih atau istighfar. ABZ, Asal Bukan Zina. Itulah yang membuat teman-teman tenang dan menganggap sah-sah saja kissing saat pacaran. Praktek ini terus melaju kencang tanpa ada yang bisa menghalangi termasuk para orang tua yang mulai kewalahan mengendalikan perilaku bebas anak tercintanya.
That’s way, agar segala sesuatunya tidak terlambat, termasuk datangnya azab Allah yang sangat pedih yang tidak hanya menimpa orang-orang dhalim saja, sebagaimana pernah disampaikan idola kita Rasulullah SAW, “Jika zina dan riba telah tersebar luas di suatu negeri maka Allah mengijinkan kehancuran negerti tersebut.”, sudah seharusnya kamu bersatu padu menyelamatkan negeri dan agama ini dengan jalan semaksimal mungkin ‘melakukan apa saja’ untuk merubah paradigma dan perilaku teman-teman, termasuk kamu juga lho, agar faham tujuan hidup sesungguhnya.  Agar bisa menahan dan memenej nafsu untuk kesuksesannya sendiri di masa yang akan datang.
Mungkin saya termasuk yang latah ikut-ikutan mengambil tema sex dalam buku ini. Mungkin begitu! Tapi sebenarnya, saya hanya mencoba mengangkat masalah yang benar-benar menjadi the biggest reality teman-teman semuanya. Tulisan saya ini dilatarbelakangi dari ratusan bahkan ribuan, SMS yang masuk ke Kafe Curhat KRC (Klub Remaja Ceria) yang saya asuh. Dan di sini juga dengan segala keterbatasan ilmu dan sarana saya mencoba membantu kamu agar menemukan cinta sejati yang sesungguhnya.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga saya haturkan untuk semua orang yang saya cintai yang tak mungkin saya tulis satu-persatu: “I love you ‘coz of ALLAH” Khusus untuk semua ABG dan remaja yang pernah ‘cangkrukan’ dengan saya: “Selamat berjuang di tempat yang baru, perjuanganmu belum selesai tapi baru akan dimulai. Masih ingat senjata kita kan? Shalat jama’ah di Masjid, Sholat Tahajud dan Tilawah Al Qur’an. Jangan pernah ditinggalkan!
Buat Bapak dan Ibu (Almarhumah): “Sebesar apapun bakti dan balasan nanda buat njenengan, tak akan bisa menggantikan kasih sayang njenengan pada nanda. Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhumma kamaa rabbayaani shoghiiro.”
Spesial untuk bidadariku tercinta, Erma Dewi Yulianti Mala: “Maafkan suamimu yang serasa seperti ‘ABG’ terus, dan jazakillah atas semua support, motivasi, dan pengorbanannya. Semoga Allah memasukkanmu dalam hamba-hambaNya yang mukhlis. Kecup mesra buatmu dan kecupan sayang mesraku juga buat tiga generasi kita Muhammad Faqih Mutafannin, Zidane Akbar Al-Mujaddid dan Rayhana Cahaya Mujahidah.”
Tentu saja Brur, masih banyak kekurangan dalam buku ini. Dengan tulus ikhlas ane minta maaf sebesar-besarnya kalau ada yang kurang berkenan dengan tulisan atau data yang saya sampaikan. Adanya koreksi, nasehat dan kritik dari para ustadz, da’i dan khusushon kamu semua, adalah asa saya demi perbaikan karya kecil ini.
Terakhir, semoga karya ini, sesuai niat saya, bisa menjadi sumbangsih bagi perkembangan dakwah remaja di tanah air dan Allah SWT menjadikan sebagai amal shalih yang diridhoiNYA. (Ikut Amiin donk! Yang nggak mau amiin tak doain biar cepet pinter, biar tau rasa loe!)
bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar