Adegan Tiga
Menjaga Kesucian Cinta
Betul. Biarkan cinta tetap putih. Biarkan kuncupnya
mekar menjadi bunga. Begitu kata Bang Anis Matta. Kalau dalam bahasa saya mari
kita jaga kesucian cinta. Jangan sampai anugerah Allah SWT yang bernama cinta,
yang menjadikan dunia ini colorful ‘n wonderful, kita kotori dengan
hal-hal yang merusak kesucian cinta. Walau dalihnya sebagai bukti cinta. Cinta
itu punya banyak definisi. Dia punya banyak arti. Bahkan saking luasnya makna
cinta banyak yang menyarankan agar cinta tidak didefinisikan. Biarkan cinta
bekerja sesuai karakternya. Tambah bingung kan? Memang harus gitu kalau
menjelaskan tentang cinta. Pakai sedikit ilmu pil syahwat eh.. filsafat, puitis
dan romantis. Nah, agar kamu nggak tambah semakin bingung, disini nanti kita
akan berbicara masalah kesucian cinta untuk meluruskan beberapa kejadian "mengerikan" di adegan-adegan terdahulu.
Hampir semua kasus di atas, mengenai bebasnya gaya pacaran dan pergaulan, sebenarnya disebabkan kesalahan memandang dan mengartikan cinta. Misalkan beberapa kasus tentang seringnya wanita jadi obyek nafsu pacarnya. Meski risih dan merasa kecewa dengan cowoknya karena hanya minta cium dan raba saja, tapi sang cewek mengaku kalau masih mencintai dan menyayanginya. Cinta buta kan? Maka mari bersihkan cinta agar kita benar-benar bisa merasakan the miracle power of love.
Hampir semua kasus di atas, mengenai bebasnya gaya pacaran dan pergaulan, sebenarnya disebabkan kesalahan memandang dan mengartikan cinta. Misalkan beberapa kasus tentang seringnya wanita jadi obyek nafsu pacarnya. Meski risih dan merasa kecewa dengan cowoknya karena hanya minta cium dan raba saja, tapi sang cewek mengaku kalau masih mencintai dan menyayanginya. Cinta buta kan? Maka mari bersihkan cinta agar kita benar-benar bisa merasakan the miracle power of love.
AGAR CINTA BERSEMI INDAH
Ini
memang salah satu judul buku buah pena penulis ngetop, Ust. Fauzil ‘Adhim,
S.Psi. Dan kalimat ini memang sangat luar biasa. Siapa sih yang tidak ingin
cintanya bersemi indah? Kamu pasti juga menginginkannya. Yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana memahami dan menjaga agar cinta tetap bersemi
indah? Banyak yang beranggapan dengan mempersering melakukan hubungan intim,
maka pacaran akan awet dan semakin lengket. Dengan demikian cinta bisa bersemi
indah. Bagaimana bentuknya? Semua sudah kamu baca di atas dalam ngintip
teman-teman yang lagi pacaran yuuk...!
Kalau
ada cowok bertemu ceweknya truzz..nyosor saja, dengan alasan sebagai
bukti cinta, jelas dia memang tipe cowok maco. Cowok jantan lagi keren
maksudnya? Oh..no..no.. tapi cowok maju congornya (bibirnya). Sorry
kasar! Tapi gimana lagi? Untuk menggambarkan cowok yang hanya mengandalkan
nafsunya, kalimat itu terasa pas kok!.
Cinta
memang benar-benar akan bersemi indah kalau kita bisa menjaganya agar tetap
bersih dan suci. Dan akan senantiasa menjaga dan melindungi agar kekasihnya
tetap suci. Dia berusaha sekuat daya menahan nafsunya untuk tidak menjamah
pacarnya. Sebab dia ingin cintanya suci dan putih. Sebab dia ingin benar-benar
mencintai kekasihnya luar dalam. Bukan cinta yang didasari nafsu. Bohong besar,
jika dia mencintai kamu tapi kok mintanya ituuu mulu. Jelas dia hanya
mencintai tubuhmu bukan mencintaimu seutuhnya. Ingat baik-baik, Coy!
Satu
kasus. Setelah mengisi suatu acara remaja, saya didatangi seorang cewek untuk
curhat. Cewek itu bingung gimana cara mutus pacarnya. Karena baru tiga hari
jadian sudah minta cium, pegang sana, pegang sini, eh...pake maksa lagi.
Cinta apa ini? Jelas ini bukan cinta tapi nafsu murahan yang dibungkus atas
nama, “Aku mencintaimu.” Atau lebih tepatnya, “Aku mencintai bibir dan
dadamu.”
Oleh
karena itu, sekali lagi, agar cintamu bersemi indah, jangan main-main dan kamu
obral murah cintamu. Cinta yang harusnya membuat dunia colorful and wonderful
hanya akan membuat duniamu menjadi muram, rumit, kehilangan gairah hidup, dan
sad ending jika hanya dilandasi nafsu. Cipika cipiki saja. Jika ketemu hanya
sex yang jadi temanya, nggak ada tema lainnya. Nggak kreatif, norak, kampungan,
katrok!!
BIARKAN
KUNCUPNYA MEKAR MENJADI BUNGA
Sangat tepat. Kalau ingin
memetik dan merasakan keindahan bunga, jangan pernah sekali-kali memetiknya
ketika masih kuncup. Walau diri pingiin banget mendapatkannya, meski memang
sangat indah, jangan sekali-kali memetiknya dulu. Ketika kamu petik waktu
kuncup, jelas kamu akan kehilangan bunga selama-lamanya.
Maksudnya gini lho! Sekarang
dalam keadaan muda dan tegangan tinggi, jelas nafsu ingin ketemu mangsanya, dan
mangsa itu bertebaran di mana-mana. Bagi yang punya pacar jelas mangsanya ya
pacaranya itu (Eit... jangan marah, jujur aja lagi). Kalau kamu nekat melakukan
hubungan mesra dengan pacar kamu, mulai pegangan, ciuman sampai persetubuhan,
berarti kamu telah kehilangan bunga yang sangat indah pada dirimu dan
pasangamu. Ingat, bunga itu tak akan pernah bisa mekar lagi seperti sedia kala.
Penyesalan amat sangat yang pasti akan kamu rasakan.
Untuk menggambarkan agar mudah
begini analoginya: Kamu punya pohon mangga yang empat bulan lagi akan dipanen.
Waktu masih pencit (muda) rasanya masam sekali kan? Meski kamu ingin
sekali menikmatinya, kamu tentu pikir-pikir dulu untuk memetik dan memakannya.
Kamu pasti bersabar menunggu empat bulan lagi untuk memastikan mangga itu masak
dulu. Rasanya pasti jauh lebih manis dan nikmat. Tapi coba kalau kamu ambil
waktu masih pencit. Ada satu langsung ambil, trus dimakan. Uh... nggak
enak, kecut, bisa-bisa perut mules!
Itulah
perumpamaan bagi kamu yang masa mudanya nggak bisa menahan nafsu. Dengan dalih
cinta, dia ambil kuncup yang belum sempat mekar jadi bunga dari kekasihnya.
Dengan alasan cinta dia petik pencit yang belum jadi mangga yang masak.
Dan sayangnya, si kekasih iyaaaa... saja saat kuncupnya dipetik dan dinikmati.
Kamu harus ingat, kalau sembrono, kamu akan kehilangan bunga
selama-lamanya. Kalau bunga keperawanan dan keperjakaan kamu hilang, apa yang
bisa kita banggakan dalam hidup ini? Mungkin secara fisik nggak kelihatan kalau
sebagian anggota tubuhmu sudah banyak yang menggerayangi. Wajah kamu mungkin
juga masih bisa berbohong menunjukkan kesucian. Tapi hati kamu dan Allah
bisa kamu bohongi?
Repotnya,
sekarang nih bukan hanya cowok yang lebih dulu berinisiatif, tapi sering juga
sang cewek yang lebih agresif. Kata temen-temen di ujung gang, cewek sekarang
rata-rata dermawan, suka memberi. Tanpa diminta pun kita bisa menikmati
tubuhnya. Kalau dulu pepatah bilang kumbang mencari bunga, sekarang
nggak berlaku lagi. Yang berlaku justru bunga menjebak kumbang.
Contoh
kasus: Sebut saja namanya Indra. Dia baru SMA kelas dua. Kira-kira 17 tahunan
lalu. Suatu saat dia curhat ke Kafe Curhat Klub Remaja Ceria. Dia bilang
kalau peluk, cium, dan .... (sensor) udah biasa. Alasan cuman satu: Kami saling
menyayangi. Sebenernya mereka mengerti kalau perbuatan mereka salah dan pingin
bertobat. Tapi masalahnya mereka merasa susah berhenti. Jangankan berhenti,
bahkan mereka selalu menemukan “inovasi baru” jika bertemu. He..he.. emang
motor selalu berinovasi? Coba kamu pikirkan. Masih kuncup sudah dipetik, kapan
bunganya akan mekar?
SAVE
YOUR LOVE
Banyak yang belum bisa
memisahkan antara cinta dan nafsu. Tentu keduanya bisa sama, bisa tidak. Bagi
pasangan suami istri, cinta dan nafsu dalam hal ini sex, adalah suatu
kebutuhan. Cinta menumbuhkan sex. Sementara sex bisa merawat cinta. Karena sex
adalah sarana memperbanyak keturunan, sarana alih generasi. Tapi bagi mereka
yang belum menikah, cinta dan nafsu adalah dua hal yang sangat berbeda.
Terpisah sangat jauh. Keduanya tak bisa disatukan. Why? Karena hanya
akan merusak kemurnian cinta.
Pikir baik-baik dengan
kejernihan hati yang paling dalam. Kalau saling mencintai dan memang ada
komitmen untuk saling mengenal, harusnya hal-hal yang berkaitan dengan pemuasan
nafsu dipending dulu. Disingkirkan jauh-jauh. Saya khawatir kamu akhirnya tidak
untuk saling kepribadian masing-masing, tapi hanya untuk mengenal bibir, dada
dan kelamin saja. Percayalah, sudah banyak kasus percintaan yang berakhir
tragis gara-gara melibatkan nafsu birahi di dalamnya.
Simpan energi cintamu. Jangan
kamu obral cintamu sembarangan. Berikan cintamu full dan khusus kepada
pendamping sah-mu kelak. Alangkah indahnya jika kamu mampu menabung cintamu.
Jika satu waktu muncul rasa cinta kepada temanmu, kamu tidak begitu saja
menyalurkannya, tapi kamu depositokan cintamu itu. “Entar dulu ah, dia kan
belum tentu jodohku?” Nah, saat kamu menikah, kamu ambil tabungan cintamu
dan seutuhnya kamu berikan untuk pendamping setiamu kelak. Duh... alangkah
indahnya cinta yang seperti ini.
Wallahi, saya mencintaimu
semua karena Allah. Oleh karenanya saya memberanikan diri urun rembug
dalam masalah cintamu. Saya pingiiiin banget melihatmu bahagia sejati. Bukan
bahagia semu dan hanya sesaat. Mending sekarang kamu berpayah-payah dalam
membentuk kebahagiaanmu kelak dari pada sekarang kamu senang-senang tapi kelak
kamu sengsara.
Pikir baik-baik Sayang,
jangan sampai kasus-kasus “Kecelakaan cinta” teman-teman menulari kamu. Cukup
mereka saja yang merasakan pedihnya cinta karena menurunkan nafsu. Lebih baik
kamu tetap memiliki cinta sejati yang putih dan bersih.
bersambung...
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar